Rabu, 27 Juni 2012

Mari Sambut Ramadhan Dengan Penuh Sukacita Bersama TOSERBA Muslim Al-Fatih


TOSERBA MUSLIM ALFATIH
Menyediakan Aneka Perlengkapan Muslim Grosir & Eceran
Blok Citunjung - Batujajar (022)61367607
Semoga ibadah semakin berkualitas.

Mari Sambut Ramadhan Dengan Penuh Sukacita Bersama TOSERBA Muslim Al-Fatih


Mukena Katun Sutera Mukena Cantik berbahan katun sutera dilengkapi tas cantik yang serasi. Semoga membuat ibadah shalat semakin berkualitas.


Mukena Anak Katun + Bludru (Tas Sejadah) Mukena berbahan katun dengan hiasan beludru ini semakin praktis dilengkapi tas sejadah yang lucu. Semoga membuat putri tersayang semakin rajin shaltanya.


Mukena Cacing+ tas serut Mukena dengan hiasan pita cacing ini semakin praktis dan mudah dibawa kemanapun dengan dilengkapi tas serut yang mungil. Semoga membuat ibadah shalat semakin berkualitas.


Sarung Tenun Rubat Sarung Tenun RubatTiap Sarung Di packing Dus Motif & Warna Campur
Rp.55.000/pcs, 500.000/dus (isi 10)


Atlas Idaman 525 Sarung Tenun Atlas IDAMAN 525 Tiap Sarung Di packing Dus Motif & Warna Campur Rp. 60.000/pcs, 550.000/dus (isi 10)


Atlas Favorit 500Sarung Tenun Atlas Favorit 500 Tiap Sarung Di packing Dus Motif & Warna Campur Pembelian Rp. 60.000/pcs, 550.000/dus (isi 10)


Atlas Songket Sarung Songket Atlas Tiap Sarung Di packing Kotak Mika, Motif & Warna
Rp. 80.000/pcs, 750.000/dus (isi 10)


Atlas Premium 750Sarung Tenun Atlas Premium 750 Tiap Sarung Di packing Tabung Plastik Motif & Warna Campur. Rp. 85.000/pcs, 800.000/dus (isi 10)



Atlas Premium 550Sarung Tenun Atlas 550 Tiap Sarung Di packing DusMotif & Warna Campur  Rp. 80.000/pcs, 750.000/dus (isi 10)


Sarung Al-Aqsa  Sarung Al-Aqsa Rp. 55.000/pcs, 500.000/dus (isi 10)

Minggu, 27 Mei 2012

Baju Muslim Anak


GROSIR BAJU MUSLIM ANAK
Toserba Muslim Al-Fatih menyediakan baju muslim , bahan bagus model update,


  • seri 0 harga 65rb/pc
  • seri 1-3 harga 65.000/pc
  • seri 4-6 harga 70.00/pc
  • seri 7-9 harga 75.000rb/pc
  • seri 10-12 harga 80.000/pc
info hub: 022-61367607 pin BB:28F85435

Senin, 07 Mei 2012

Mencegah Serangan Kanker Serviks


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deteksi dini dengan melakukan pap smear setiap dua tahun sekali akan mampu mencegah serangan kanker serviks yang tergolong ganas.
"Pertumbuhan sel-sel abnormal menjadi kanker terbilang cukup lama. Oleh karena itu penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai tindakan untuk mengatasinya," ungkap Dr. Indrawati Dardiri, Sp.OG dari RS Premier Jatinegara dalam Seminar Awam Kanker Serviks & Kesehatan Reproduksi Wanita di RS Premier Jatinegara, Jaktim, Sabtu (4/5/2012).
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Indonesia menjadi dengan kasus kanker serviks tertinggi di dunia.
"Setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks di Indonesia, dengan sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian," ungkapnya.
Penyebab kanker serviks yang paling utama disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe yang sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Dari keseluruhan tipe, virus HPV 16 dan 18 tercatat sebagai tipe virus HPV yang paling berbahaya. Hal lain yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah sel-sel abnormal pada leher rahim yang bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Ia menambahkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks, salah satunya penelitian dari Karolinska Institut di Swedia yang dipublikasikan di British Journal of Cancer tahun 2001, terbukti bahwa zat nicotin yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim yang merupakan awal berkembangnya kanker serviks.
Konsumsi Sayuran Hijau Tua dan Kuning
Bagi wanita yang tidak mengalami kanker serviks, langkah-langkah pencegahan adalah hal yang bijak untuk dilakukan.
Beberapa langkah pencegahan antara lain dengan tidak berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan, mencegah hubungan seksual pada usia dini, memelihara kesehatan tubuh, melakukan pap smear secara rutin, dan menghentikan kebiasaan merokok.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan E, serta vaksinasi HPV yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus.
Tidak hanya masalah kanker, kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting bagi setiap wanita terutama yang telah memasuki usia kematangan seksual.
"Organ reproduksi wanita, mulai dari vagina hingga rahim, merupakan bagian yang rentan untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan," katanya.
Oleh karena itu, organ reproduksi wanita wajib dijaga dan dirawat dengan baik.
"Terganggunya kesehatan organ reproduksi wanita disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya pola makan yang kurang sehat, faktor kebersihan, dan juga faktor genetis yang dapat menjadi pemicu," paparnya.

Kamis, 03 Mei 2012

Cara Efektif Melarang Anak



Cara Efektif Melarang Anak Banyak orang tua yang mengeluh mengenai anaknya yang sulit diatur atau tidak mau menurut. Beberapa orang tua langsung bereaksi keras melarang anaknya bila melihat anak mulai melakukan hal-hal yang berbahaya atau tidak berkenan di hati orang tua. Pelarangan ini tidak keliru, karena tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya mengalami hal-hal yang membahayakan bagi dirinya. Tapi apakah pelarangan tadi efektif mencegah anak untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang itu ? Ternyata sebagian besar anak tidak mematuhi pelarangan yang diberikan oleh orang tuanya, walaupun mematuhinya biasanya hanya bersifat sementara. Bila orang tuanya tidak mengawasinya, anak akan kembali melakukannya. Hal seperti ini sebetulnya lebih berbahaya karena anak akan melakukannya secara diam-diam sehingga tidak lagi terpantau oleh orang tua.  Dan pada akhirnya berbohong merupakan cara efektif bagi anak untuk menghindari kemarahan orang tua, apabila ketahuan atau tertangkap basah melakukan kesalahan tersebut.


Alam bawah sadar manusia bersifat positif
Biasanya kata-kata pelarangan menggunakan kata “jangan”, “tidak boleh”, “bukan” atau ”dilarang”. Penggunaan kata yang bermakna negatif ini lazim digunakan karena sangat mudah diucapkan dan mempunyai makna melarang yang sesungguhnya. Banyak orang menganggap penggunaan kata bermakna negatif akan langsung mengenai sasaran dan akan dipahami dengan baik oleh objek pendengar dalam hal ini anak.
Contoh :
  • Jangan kamu coret dinding itu, nanti kotor !”
  • “Kamu tidak boleh makan sambil membaca buku”
  • “Teh itu bukan untukmu, tapi teh ayah, jadi jangan diminum”
Tapi apakah yang terjadi dengan anak setelah dilarang dengan menggunakan kalimat-kalimat ini ? Pada saat dilarang anak memang langsung menurut dan tidak melakukan apa yang kita larang tadi. Tapi bagaimana sejam, lima jam, atau besok harinya ? Semakin muda umur anak, ternyata semakin mudah lupa dia akan larangan tersebut. Anak yang berumur di bawah 3 tahun, malah akan memaknai larangan tersebut perintah ! Aneh, bukan ? Untuk Anak yang berumur 3 sampai dengan 6 tahun akan melakukan lagi perbuatan yang dilarang tersebut dari 3 sampai dengan 12 jam kemudian. Faktor kekuatan memori dan kematangan berpikir tiap anak yang berbeda-beda berpengaruh dalam hal jangka waktu ini.
Kenapa bisa terjadi hal demikian ? Jawabannya adalah karena alam bawah sadar kita bersifat positif dan hanya bisa menerima hal-hal yang bersifat positif. Alam bawah sadar adalah kesadaran jiwa terdalam yang apabila memberikan perintah, maka oleh tubuh ditafsirkan sebagai perintah yang harus diikuti dan tidak boleh ditolak.
Beginilah kira-kira gambaran proses yang terjadi ketika seorang anak mendengar kalimat larangan yang bermakna negatif dengan contoh kalimat :
“Jangan kamu coret dinding itu, nanti kotor !”
  1. Anak mendengar kalimat larangan melalui telinganya dan ditafsirkan oleh alam sadar secara negatif, maka untuk sementara anak akan mematuhi perintah tersebut.
  2. Dari alam sadar kalimat tersebut kemudian memasuki alam bawah sadar anak. Namun karena alam bawah sadar bersifat positif, kalimat tadi oleh bawah sadar ditafsirkan secara positif menjadi : “Kamu coret dinding itu, nanti kotor !”
Perhatikan ! Kalimat tersebut sekarang bermakna perintah untuk mencoret dinding agar kotor.  Ketika alam sadar anak sudah melupakan kalimat tersebut karena sudah berpindah ke alam bawah sadarnya, anak sekarang sudah siap menerima perintah dari alam bawah sadar berupa kalimat : “Kamu coret dinding itu, nanti kotor” atau dengan kata lain “Kamu coret dinding itu agar kotor”.
Nah, tunggulah beberapa waktu kemudian atau paling lama hari yang lain, tergantung kesempatan yang tersedia untuk anak melakukannya lagi, maka anak akan mencoret dinding itu lagi. Lalu orang tua pun berkomentar.”Kamu ini sudah dilarang masih saja mencoret-coret dinding. Dasar anak bandel !” Siapa yang salah ? Yang salah adalah ketidaktahuan kita akan sifat alam bawah sadar kita.
Mungkin kita bisa melihat di kehidupan kita sehari-hari sebagai orang dewasa. Pernahkah kita memperhatikan bahwa apabila ada tulisan “Dilarang Membuang Sampah di Sini”, ternyata disekitar tulisan tersebut banyak sampah berhamburan. Bukannya yang membuang sampah tidak membaca tulisan tersebut, tetapi sering kali yang terjadi adalah alam bawah sadarnya membimbing dia untuk membuang sampah ke tempat itu pada saat dia berada di rumah. Ketika sudah terlanjur berada di tempat yang terdapat tulisan tersebut, akhirnya mengabaikannya. Atau banyak juga yang mengabaikan larangan tersebut karena sudah tidak peduli dengan keberadaan tulisan tersebut.

Bagaimanakah kalimat yang efektif untuk melarang anak ?
Setelah kita mengetahui alam bawah sadar bersifat positif dan tidak mau tahu dengan kata atau kalimat yang bersifat negative, maka kalimat yang efektif untuk melarang anak adalah dengan tidak melarangnya. Bagaimana bisa ?
Yang dimaksud melarang dengan tidak melarang adalah penggunaan kalimat bermakna positif agar ditafsirkan oleh alam bawah sadar secara positif pula.
Contoh :
1.  Kalimat negatifnya       :    Jangan kamu coret dinding itu, nanti kotor !
Kalimat positifnya  :    Ibu akan senang bila kamu mencoret-coret di atas kertas ini saja, sedangkan dinding itu harus tetap bersih
2.  Kalimat negatifnya :    Kamu tidak boleh makan sambil membaca buku
     Kalimat positifnya       :    Sebaiknya kamu makan saja dulu, membaca bukunya kemudian setelah selesai makan.
Memang merangkai kalimat bermakna positif lebih sukar daripada yang bermakna negatif karena memerlukan pemikiran yang mendalam dan perlu sedikit konsentrasi.  Bisa dimulai dengan membuat konsep di atas kertas terlebih dulu berupa kalimat-kalimat larangan bermakna positif yang cocok dengan anak kita, baik dilihat dari segi usianya maupun tingkat pemahamannya yang sudah kita ketahui. Bila sudah mahir membikin kalimat secara spontan mungkin kita tidak perlu lagi menggunakan kertas konsep sebagai alat bantu. Latihlah terus membuat kalimat larangan bermakna positif. Mungkin Anda bisa melatihnya secara bersama-sama dengan pasangan Anda. Barangkali ide-idenya lebih banyak lagi, sehingga kalimat yang Anda buat menjadi lebih bervariasi.

Kelemahlembutan lebih efektif
Ada suatu hubungan langsung antara kalimat bermakna positif dengan kelemahlembutan dalam menuturkannya. Ternyata susunan kata-kata dalam kalimat bermakna positif, apabila diucapkan secara kasar dan cepat akan terasa panjang dan melelahkan, atau bahkan akan menjadi susah dan terbolak-balik alias ribet Tetapi bila diucapkan dengan lemah lebut terasa lebih ringan dan santai, bahkan telinga pun menjadi enak mendengarnya.
Kelemahlembutan ini sebenarnya dibutuhkan untuk lebih menumbuhkan rasa senang dan ikhlas pada anak untuk mematuhi perintah kita. Perasaan senang dan ikhlas tersebut pada akhirnya berdampak pada kesungguhan dan kontinuitas pelaksanaan perintah tersebut. Bantahan dan perlawanan dari anak biasanya disebabkan oleh ketersinggungan pada egonya disebabkan kalimat yang kasar dan merendahkan. Cobalah untuk memberikan penghargaa kepada anak sebagaimana kita ingin dihargai sebagai manusia dewasa. Bagaimanapun seorang anak menginginkan penghargaan akan keberadaannya dan juga atas apa-apa yang dilakukannya.
Nah, latihlah terus membikin kalimat bermakna positif dan juga melatih cara mengucapkannya dengan lemah lembut. Mungkin cara ini juga bisa Anda terapkan kepada orang dewasa, baik anak Anda yang sudah dewasa, atau bawahan di kantor Anda. Semoga berguna. Salam.

Sumber : Anwariansyah 

Kamis, 19 April 2012

Kisah Salman al-Farisi

Kisah Tauladan Salman al-Farisi

Salman al-Farisi dilahirkan di desa Jayyan suatu kawasan di Persia Irak. Ayahnya seorang pemimpin dan tokoh yang paling kaya serta memiliki kedudukan yang tinggi di Jayyan. Sejak lahir Salman adalah seorang anak yang paling disayangi oleh ayahnya, karena saking sayang Salman tidak dibolehkan keluar rumah oleh ayahnya, bagaikan gadis pingitan saja, karena khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan dengan anaknya. Salman berasal dari keluarga dan masyarakat yang taat kepada agama Majusi, karena ketaatannya itu, Salman diangkat menjadi pemimpin untuk mengurus soal “api” yang akan disembah oleh kaumnya. Kepada Salman diserahkan tanggung jawab untuk menjaga agar nyala api tidak padam di sepanjang waktu.


Pada suatu ketika ayahnya yang punya kebun luas dan mengurus kebunnya sendiri, berhalangan untuk ke kebun, kemudian menugaskan Salman untuk menggantikannya dan berkata :“Wahai Salman, anakku. Sebagaimana engkau ketahui, karena ada sesuatu masalah, ayah hari ini tidak bisa mengurus kebun. Gantikanlah ayah kali ini dan pergilah engkau ke kebun untuk mengurus segala sesuatunya di kebun”. Lalu Salman keluar menuju kebun. Dalam perjalanan Salman melewatgi sebuah gereja dan dia mendengar suara-suara orang Nasrani itu sedang melakukan ibadah, hal ini menarik perhatiannya. Setelah memperhatikan rangkaian ibadah Nasrani itu, Salman tertarik dengan cara ibadahnya, sampai akhirnya Salman suka kepada agama itu dan bergumam “Demi Allah, ini jauh lebih baik dari agama yang aku ikuti selama ini! Dan Demi Allah, aku tidak akan meninggalkan tempat ini sampai matahari hampir tenggelam. Aku tidak akan pergi ke kebun ayahku”. Kemudian dia bertanya kepada orang-orang Nasrani itu  “Dari mana agama ini?”. Mereka menjawab “Dari Negeri Syam”.

Setelah menjelang malam Salman sampai di rumah dan ayahnya menyambutnya dan menanyakan apa yang telah dikerjakannya di kebun, Salman menjawab “Ayah, di perjalanan aku melewati orang-orang yang sedang beribadah di suatu gereja, aku tertarik pada apa yang ku lihat, yaitu mengenai tata cara agamanya. Aku akhirnya berdiam bersama mereka sampai matahari terbenam”. Ayahnya kaget mendengarkan cerita Salman dan berkata “Wahai anakku, agama itu tidak memiliki kebaikan sama sekali. Agamamu dan agama nenek moyangmu jauh lebih baik dari agama itu!”. Salman menjawab “Tidak mungkin, demi Allah, sungguh agama mereka jauh lebih baik dari agama kita!”. Ayahnya menjadi takut mendengar cerita itu dan khawatir Salman akan keluar dari Majusi. Lalu Salman dikurung dan kakinya dibelenggu di dalam rumah.

Keadaan itu tidak membuat Salman putus asa, suatu ketika dia memperoleh kesempatan untuk menghubungi pimpinan agama Nasrani, Salman berpesan “Bila ada rombongan yang hendak pergi ke negeri Syam dan singgah di tempat kalian, tolong beritahu aku!”. Tak berapa lama berselang, datanglah suatu rombongan yang mau berangkat ke negeri Syam, mereka segera memberitahu Salman. Mendengar itu Salman berusaha melepaskan diri dari pasungannya dan akhirnya berhasil. Dengan sembunyi-sembunyi Salman keluar dan kabur mengikuti rombongan itu sampai ke negeri Syam.

Sesampainya di negeri Syam Salman menuju perkumpulan Nasrani dan bertanya “Siapakah orang terbaik dari penganut agama ini?” Mereka menjawab “Uskup (tingkatan kewalian dalam gereja) dan pemimpin gereja”. Salman lalu menemui Uskup dan berkata “Aku sangat tertarik untuk masuk agama Nasrani, aku ingin selalu dekat denganmu, melayanimu, belajar darimu serta beribadah bersamamu” Uskup menjawab “Silahkan masuk!” selanjutnya Salman menjadi pelayan Uskup tersebut. Tidak berapa lama tinggal bersama di gereja, Salman menyadari bahwa sebenarnya Uskup itu adalah orang yang tidak baik. Dia menyuruh para pengiktunya untuk bersedekah dengan menjanjikan pahala, namun dia memanfaatkan infak itu untuk dirinya sendiri, hingga terkumpul dari hasil infak itu sampai tujun gentong emas.

Salman sangat membenci perbuatan Uskup itu, namun tak lama kemudian Uskup itu meninggal. Waktu pemakamannya Salman berkata kepada kaum Nasrani yang melayat “Sesungguhnya pemimpin kalian ini orang yang tidak baik, dia menyuruh bersedekah dan menjanjikan pahala, namun setelah infak terkumpul dia menyimpannya untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk kaum fakir miskin” Kaum Nasrani itu menjawab “Dari mana engaku mengetahui hal itu?” Salman menambahkan “Aku akan tunjukkan kepada kalian tempat penyimpanannya”. Setelah mengetahui hal sebenarnya mereka berkata “Demi Allah, kita tidak akan mengubur dia”. Akhirnya jenazah Uskup itu disalib dan dilempari dengan batu.

Kemudian pendeta ini digantikan oleh seorang pendeta yang berakhlak baik, figur yang zuhud terhadap dunia, berakhlak mulia, cinta terhadap akhirat dan rajin beribadah siang dan malam. Salman sangat mencintai gurunya yang satu ini. Namun tak lama kemudian pendeta ini pun menemui ajalnya. Sebelum pendeta ini meninggal, Salman bertanya kepadanya, siapa orang orang yang masih berada di atas agama ini? Pendeta itu mengatakan “Anakku, demi Allah, pada hari ini aku tidak mengetahui ada seseorang yang menganut ajaran sepertiku. Orang-orang telah binasa dan merubah ajaran Nasrani, mereka telah meninggalkan banyak ajarannya, kecuali seseorang di daerah Maushil, Fulan, dia menganut ajaran sepertiku. Ikutilah dia”.

Selesai prosesi pemakaman pendeta ini, Salman menuju Maushil dan berguru kepada seorang Nasrani di sana. Lagi-lagi, maut pun menjemput gurunya. Sebelum gurunya meninggal, Salman bertanya pula, Siapa yang masih berada di atas ajaran ini? “Fulan di daerah Nashibin” jawab gurunya. Hal ini berulang kali terjadi pada diri Salman, berpindah dari satu guru ke guru yang lain, dari satu tempat ke tempat lain, demi mencari hidayah ajaran agama yang benar, sehingga suatu ketika Salman pernah berujar “saya berganti guru sebanyak belasan kali, dari satu guru ke guru lainnya”.

Selanjutnya Salman berguru kepada seorang pendeta di kota ‘Ammuriyah, namun tak lama kemudian pendeta itupun meninggal dunia. Sebelum pendeta itu meninggal dunia, Salman bertanya dengan nada yang sama, siapa orang yang masih setia memeluk agama Nasrani yang murni? Pendeta pun menjawab “Anakku, Demi Allah, sekarang ini saya tidak mengetahui siapa yang menganut agama seperti kita ini. Tetapi sudah dekat zaman Nabi yang diutus membawa agama Nabi Ibrahim, tempat hijrahnya banyak pohon kurma dan diapit dua tempat yang banyak batu hitam (Madinah). Dia memiliki tanda yang tidak tersembunyi; mau memakan hadiah, tidak mau memakan sedekah dan antara dua pundaknya ada tanda kenabian. Jika kamu tinggal bersamanya di negeri itu, lakukanlah”.

Selang beberapa lama kemudian, datanglah sekelompok saudagar dari negeri Arab, Salman pun meminta tumpangan kepada mereka dengan bayaran beberapa sapi dan kambing hasil pekerjaannya. Di tengah perjalanan, tepatnya di Wadi al-Qura saudagar tersebut menzalimi Salman. Dia menjual Salman sebagai budak kepada seorang Yahudi. Tak lama tinggal bersama Yahudi itu, Salman dijual lagi kepada seorang Bani Quraizhah dari Madinah, Salman pun dibawa ke sana. Ketika memasuki kota Madinah, Salman paham, inilah kota yang dimaksud oleh gurunya dulu.

Pada masa itu Rasulullah Saw. pun diutus oleh Allah, beliau tinggal di Makkah. Salman tidak mengetahui tentang Rasulullah karena kesibukannya sebagai budak. Namun ketika Nabi Saw. hijrah ke Madinah, seorang sepupu tuannya tergopoh-gopoh mengeluhkan sesuatu “Wahai Fulan, semoga Allah membinasakan Bani Qailah (Anshar), Demi Allah! Hari ini mereka berkumpul di Quba, menemui seseorang di Makkah, dia menyatakan bahwa dirinya Nabi” kata sepupu tuannya.

Salman yang ketika itu sedang berada di atas pohon gemetar mendengar berita ini, sehingga dirinya hampir saja jatuh dan menimpa tuannya. Salman kemudian turun dan bertanya kepada sepupu tuannya “Apa katamu? Apa katamu?”. Tuannya marah dan memukulnya sambil menghardik Salman “Apa urusanmu! Kembali bekerja!” bentaknya. Salman menjawab “Tidak, saya hanya ingin memastikan saja”.

Malamnya Salman mengambil perbekalan yang dia kumpulkan, kemudian pergi menuju Quba untuk menemui Rasulullah. Sesampai di Quba Salman langsung menuju Rasulullah dan mengatakan “Saya diberitahu bahwa tuan adalah seorang yang shaleh dan sahabat tuan adalah orang yang membutuhkan. Inilah milik saya untuk disedekahkan” ujar Salman mengulurkan bekalnya kepada Nabi. Kemudian Rasulullah berkata “Makanlah kalian” sedangkan beliau tidak menyentuhnya sama sekali. “Ini satu tanda” gumam Salman dalam hati. Kemudian Salman pun pulang lagi ke rumah tuannya.

Kemudian ketika Rasulullah hendak berangkat ke Madinah Salman mendatangi beliau lagi, membawa bekal yang lebih banyak dari sebelumnya dan mengatakan “Saya melihat tuan tidak memakan sedekah, ini ada hadiah untuk tuan sebagai bentuk pemuliaan saya kepada tuan”. Rasulullah menyambut dan memakan hadiah itu serta mengajak sahabatnya untuk ikut makan bersama beliau. Salam berguman dalam hati “Dua tanda”.

Hari berikutnya Salman kembali menemui Nabi di pemakaman Baqi’. Ketika itulah Salman melihat punggung Nabi. Untuk memeriksa tanda ketiga yang berupa tanda kenabian di antara pundak beliau. Rasulullah memahami keinginan Salman, kemudian Rasulullah menurunkan pakaian atasnya, yang waktu itu berupa selendang. Waktu Salman melihat tanda kenabian di punggung beliau, dia memeluk Rasulullah, mencium Rasulullah dan menangis. Setelah sekian lama merindukan hidayah, akhirnya Salman pun bertemu dengan pembawa panji hidayah itu. Rasulullah yang diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam. Makhluk yang pantas dibela sampai titik darah penghabisan. Tak heran, Salman pun kemudian menjadi salah seorang benteng Rasulullah dalam beberapa peperangan.

Kisah Cinta Salman Al-Farisi (Cinta Tak Harus Memiliki)

Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yanghalus, juga ruh yang suci.
Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.
”Subhanallaah. . wal hamdulillaah. .”, girang Abu Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.
”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni. ”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua,
shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.
”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”
Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.
”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”???
Cinta tak harus memiliki. Dan sejatinya kita memang tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini. Salman mengajarkan kita untuk meraih kesadaran tinggi itu di tengah perasaan yang berkecamuk rumit; malu, kecewa, sedih, merasa salah memilih pengantar –untuk tidak mengatakan ’merasa dikhianati’-, merasa berada di tempat yang keliru, di negeri yang salah, dan seterusnya. Ini tak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar pada Salman. Tentang sebuah kesadaran yang kadang harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.
Demikianlah kisah indah Abu Abdillah Salman al-Farisi, seorang sahabat mencari jati diri. Kesulitan demi kesulitan dialaminya demi mencari kebenaran. Kasih sayang dari ayahnya tak mampu menghentikan langkahnya untuk memburu kebenaran. Begitulah jiwa yang telah dikehendaki Allah, jiwa yang dikehendaki-Nya menerima hidayah. Semoga Allah meridhai dan merahmatinya.

Kamis, 12 April 2012

Manfaat Buah Mengkudu Untuk Kesehatan



manfaat buah mengkudu Manfaat buah mengkudu yang baik untuk kesehatan sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mengkudu merupakan tanaman yang mudah tumbuh di daerah dataran rendah. Tanaman ini memiliki buah berwarna hijau dengan bentuk bulat lonjong dan ada bintil-bintil di permukaannya. Tinggi tanaman mengkudu ini sekitar 3-8 meter.
Mengkudu memiliki beberapa istilah di tiap daerah. Antara lain Wengkudu (Bali), Cengkudu (Sunda), Pace (Jawa), Kodhuk (Madura), Nono (bahasa Tahiti), Ach (bahasa Hindi), Ungcoikan (bahasa Myanmar), Noni (bahasa Hawaii), dan Nonu (bahasa Tonga).

Manfaat buah mengkudu ini sangat baik untuk pengobatan alami. Bahkan kini telah banyak diproduksi beberapa produk kapsul dari buah mengkudu. Berbagai ahli medis dari berbagai Negara juga melakukan penelitian tentang manfaat buah mengkudu. Ada laporan yang dirilis oleh jurnal Cancer Letter pada tahun 1993 mengenai manfaat buah mengkudu. Dalam jurnal itu disebutkan bahwa beberapa peneliti Jepang dari The Institute of Biomedical Sciences dan Keio University telah melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman. Para peneliti itu menyimpulkan bahwa dalam buah mengkudu terdapat kandungan zat anti kanker (damnacanthal).

Khasiat Buah Mengkudu

Khasiat buah mengkudu tidak hanya sebagai anti kanker. Masih ada banyak manfaat lain yang terdapat pada buah yang pahit ini. Berikut ini beberapa manfaat buah mengkudu yang sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian secara ilmiah :
  • Mengkudu dapat menjadi zat pencegah kanker dan tumor.
  • Mengkudu dapat membantu peningkatan daya tahan tubuh.
  • Mengkudu bisa membantu mengurangi rasa sakit.
  • Mengkudu dapat menjadi zat anti alergi dan anti radang.
  • Mengkudu dapat membantu menormalkan tekanan darah.
  • Mengkudu dapat membantu memperlancar siklus energi dalam tubuh.
  • Mengkudu dapat menjadi anti bakteri.
  • Mengkudu dapat membantu mengatur mood (siklus suasana hati).

Dr. Neil Solomon pernah melakukan sebuah survey terhadap 8000 orang yang mengonsumsi sari buah mengkudu. Dalam survey tersebut ia melibatkan 40 dokter serta beberapa praktisi medis. Dalam surveynya Dr. Neil Solomon ingin membuktikan kemampuan sari buah mengkudu dalam penyembuhan beberapa penyakit. Misalnya: serangan jantung, kanker, diabetes, stroke, gangguan pencernaan, dll.


Mengenal Manfaat Mengkudu Untuk Kanker
Pernahkah anda meminum jamu kudu laos yang dijajakan ibu-ibu penjual jamu gendong? Rasanya segar, sedikit pedas-semri
wing, dengan aroma khas mengkudu. Konon khasiatnya adalah memperlancar sirkulasi darah, menghangatkan badan, menurunkan tekanan darah tinggi, menambah vitalitas, memperbaiki pencernaan, menghilangkan pegel-linu dan masuk angin.

Jamu berbahan dasar buah mengkudu, laos, asam Jawa, dan gula (kadang ditambah merica, bawang putih, kedawung, jahe, kencur, dll) ini secara diminum turun-temurun sejak jaman nenek-moyang, menunjukkan bahwa sebagai obat mengkudu telah memiliki sejarah panjang.

tanaman mengkuduSecara tradisional seluruh bagian tanaman mengkudu dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akarnya untuk mengobati kejang-kejang dan tetanus, menormalkan tekanan darah, obat demam, dan tonikum. Kulit batang digunakan sebagai obat malaria, tonikum, antiseptik pada luka, atau mengempiskan pembengkakan kulit. Daunnya digunakan sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, muntah-muntah, dan demam. Sedangkan buahnya untuk peluruh air kencing, urus-urus, pelembut kulit, kejang-kejang, bengek, gangguan pernapasan, dan radang selaput sendi.

Jaman dahulu daun, akar, dan batang mengkudu memang lebih banyak dimanfaatkan. Namun akhir-akhir ini penggunaanya sebagai obat lebih bergeser ke buahnya. Misalnya untuk mengatasi hipertensi buah mengkudu masak diambil airnya, dicampur madu, kemudian diminum setiap pagi sebelum sarapan. Untuk mengatasi penyakit kuning dua buah mengkudu diambil airnya, dicampur gula batu, kemudian diminum (dilakukan seminggu dua kali sampai sembuh). Untuk batuk dan gatal di tenggorokan, buah mengkudu masak dimakan bersama garam. Untuk meredakan demam satu buah mengkudu direbus bersama 2 cm lengkuas dalam dua gelas air sampai tinggal separonya. Airnya diminum pagi dan malam. Sementara buah mengkudu matang kalau digosok-gosokkan dapat mengubah kulit bersisik dan tumit pecah-pecah jadi mulus kembali.

Masih banyak lagi manfaat mengkudu (Morinda citrifolia) yang juga disebut pace (Jawa), cengkudu (Sunda), kodhuk (Madura), wengkudu (Bali). Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang kemudian menyebar hingga ke Polynesia (Hawaii). Di Polynesia inilah mengkudu yang di sana disebut noni dikembangbiakkan dan dimanfaatkan lebih intensif.

KANDUNGAN MENGKUDU

Buah dan daun mengkudu merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap. Selain berbagai vitamin, protein, dan mineral, mengkudu juga mengandung xeronine, proxeronine, steroid alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine, antraquinone, trace elements, fenilalanin, selenium, magnesium, dan lain-lain.

Di antara zat-zat gizi tersebut terdapat zat antibakteri yang dapat membunuh Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli (penyebab diare), Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

Senyawa scopoletin yang banyak terdapat pada mengkudu selain bersifat antibakteri, antiradang dan antialergi, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunomodulator).

MENGKUDU SEBAGAI OBAT KANKER

Penggunaan mengkudu untuk pengobatan kanker akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin banyaknya penelitian mengenai manfaat mengkudu untuk kanker.

Tim peneliti Universitas Hawai yang dipimpin Annie Hirazumi mendapati bahwa jus mengkudu meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh (terutama sel makrofag dan limfosit) tikus putih yang diinduksi dengan sel kanker paru Lewis, sehingga mampu bertahan hidup 50 hari lebih. Padahal tikus yang tidak diberi mengkudu hanya mampu bertahan hidup antara 9-12 hari saja. Annie juga meneliti bahwa jus mengkudu bermanfaat untuk mengatasi sarcoma.

Tim peneliti Universitas Negeri Lousiana, AS, yang dipimpin Conrad A. Hornick, Ph.D menemukan bahwa jus mengkudu dalam kadar 10% dapat menghentikan pembentukan pembuluh darah (anti angiogenesis) pada sel kanker payudara dan merusak pembuluh darah kanker yang sudah ada, sehingga sel-sel kanker mati.

Sedang Maria Gabriela Manuele dan kawan-kawan berhasil membuktikan bahwa scopoletin dapat mengaktifkan limfosit sekaligus membasmi sel kanker limfoma.

mengkuduTak mau kalah dengan kolega-koleganya, Dr. Rangadhar Satapathy, MD menyatakan bahwa tanaman mengkudu memiliki 150 neutraceutical (zat gizi berkhasiat obat), lima di antaranya merupakan zat antikanker:

(1) Polisakarida yang banyak terdapat pada mengkudu mencegah menempelnya sel yang rusak/bermutasi ke sel lain, sehingga dapat mencegah terjadinya metastase.

(2) Damnacanthal, sejenis anthraquinon, menghambat pertumbuhan sel ganas. Alizarin, anthraquinon lain, menghentikan aliran darah ke jaringan tumor, sehingga menghentikan perkembangannya.

(3) Epigollocatechin gallate (EGCg). Antioksidan golongan flavonoid polifenol yang banyak terdapat dalam mengkudu ini mencegah mutasi sel dan menginduksi apoptosis (bunuh diri) pada sel-sel abnormal.

(4) Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif untuk mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga leukemia. Terpenoid yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar thymus untuk memproduksi lebih banyak sel Limfosit T yang dapat langsung menghancurkan sel kanker. Sedang asam ursolat yang juga golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel abnormal (kanker) sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri (apoptosis).

(5) Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, proxeronine sangat banyak terdapat dalam mengkudu. Di dalam usus proxeronine diubah menjadi xeronine. Xeronine yang juga diproduksi tubuh dalam jumlah terbatas ini dibutuhkan untuk mengaktifkan protein sel sebelum digunakan dalam seluruh proses kimiawi tubuh. Xeronine juga memperbaiki struktur dan menormalkan fungsi sel-sel tubuh yang rusak. Karena pada dasarnya setiap sel mengandung protein, maka kecukupan xeronine dapat memperbaiki segala jenis sel yang tidak normal. Dari sini diperoleh penjelasan, mengapa efek xeronine berbeda pada tiap orang, namun umumnya menunjukkan perbaikan kondisi sesuai penyakit masing-masing.

Namun di balik manfaat mengkudu yang begitu mengesankan ada satu hal yang sering menjadi kendala dalam mengkonsumsi mengkudu, yaitu aromanya tidak enak. Aroma khas ini cukup menyengat, disebabkan oleh asam kaproat dan asam kaprat yang banyak terdapat pada buah mengkudu matang. Cara yang digunakan untuk mengurangi aroma ini adalah dengan mencampurkan madu atau gula merah ke dalam jus mengkudu, kemudian disimpan dalam gelas atau botol kaca selama 2-4 hari.

Dalam proses fermentasi ini asam kaproat dan asam kaprat akan terurai sehingga baunya berkurang, sayangnya belum diperoleh kejelasan apakah proses fermentasi ini mempengaruhi khasiatnya atau tidak. Menurut kesaksian penggunanya, buah mengkudu tua yang belum masak (belum banyak mengandung asam kaproat dan asam kaprat) ternyata kurang berkhasiat dibanding buah mengkudu yang benar-benar sudah masak.

Efek samping mengkudu sejauh ini belum ditemukan. Hanya saja penderita gangguan ginjal perlu berhati-hati mengkonsumsi karena kadar kalium mengkudu sangat tinggi. (Titah Rahayu/rumahkanker.com)

*berbagai sumber

Selasa, 03 April 2012

Sarang Semut Berkhasiat


Di papua terkenal dengan Ramuan Natural Alami HerbalSarang Semut (Myumeccodia) atau bisa disebut fira papua.
sarang semut
sarang semut
Di bawah ini ada beberapa manfaat atau kegunaan atau fungsi atau bisa disebut sebagai manfaat sarang semut fira papua yang memang telah terbukti khasiatnya. Ramuan Natural Alami Herbal Sarang Semut (Myumeccodia) Asli dari Papua Sarang semutadalah salah satu tumbuhan epyfit yang mana umbinya dihuni oleh semut, sehingga diberi nama sarang semut. Sarang semut (Myumeccodia) menurut penelitian ilmuan duniasarang semut ada 26 species. Menurut martin heil dari departemen of bio organic chevistry-max plant-institute jerman sejak tahun 1960 sudah menjadi wacana penelitian. Khasiatnya telah diuji dan terbukti satu-satunya tumbuhan penyembuh kanker dan tumor di sunia. Ditemukan di pedalaman wamena (papua) pada awal januari 2005, kesimpulan sekian peneliti setelah dibedah dengan alat rontgen (sinar X) ternyata mengandung flavonoida, glikosida, polifenol, antioksidan, vitamin, mineral,dan asamfrominat  Dengan ijin Allah Berkhasiat :
1. Menyembuhkan berbagai jenis kanker dan tumor (kanker otak,hidung,payudara,liver,paru- paru,usus,rahim,kulit,prostat,kanker darah)
2. Penyakit gangguan jantung,stoke berat dan ringan,rheumatik,asam urat,sesak nafas,batuk termasuk TBC,menghilangkan aneka benjolan dalam waktu relatif singkat seperti : gondok dan kanker payudara
3. Gangguan ginjal
4. Usus buntu, usus turun (hernia)
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi), wasir (ambeien)
6. Diabetes
7. Sangat cocok bagi kaum perempuan yang habis melahirkan
8. Menstruasi tidak tepat waktu
9. Meningkatkan gairah pria dan wanita
Cara Pakai : Dalam 100 gram direbus 3 liter air sampai mendidih kemudian disaring lalu diminum secara rutin sebulan,warna dan rasanya sama dengan teh,direbus berulang-ulang sampai airnya putih – Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3 x 1) – Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6 x 1) Lebih nikmat dicampur dengan madu Catatan : – Tidak dianjurkan untuk wanita hamil – Tidak ada efek samping (over dosis) Selamat mencoba semoga lekas sembuh.
Penelitian Mahasiswa UGM tentang Sarang Semut Mendapat Medali Emas di Makassar
Sarang Semut Mampu Membunuh Sel Kanker
27/07/2011 08:48:51 SARANG semut (Myrmecodia Peden) selama ini banyak digunakan masyarakat untuk pengobatan. Tanaman epifit yang banyak dijumpai di daerah Papua ini diyakini mampu mengatasi berbagai penyakit berat seperti kanker, diabetes, hipertensi, lever, asam urat, dan jantung. Setelah dilakukan berbagai penelitian ilmiah yang mampu membuktikan khasiat dari tanaman ini.
Penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, Arius Suwondo, Felicia Widyaputri, Marika Suwondo dan Prenali Satmika membuktikan sarang semut mampu menghambat bahkan membunuh sel kanker. Penelitian tersebut mengantarkan kelima mahasiswa tersebut meraih medali emas pada Pimnas XXIV di Universitas Hasanudin, Makasar 19-21 Juli lalu.* Bersambung hal 7 kol 3
Penelitian tersebut berjudul ‘Myrmecodia Peden: Alternatif Kemoterapi Kanker Payudara dengan Efek Samping Minimal’. Kepada wartawan di FK-UGM, Selasa (26/7) Arius Suwondo mengatakan, tim ini tergerak meneliti tanaman sarang semut karena selama ini banyak dikonsumsi masyarakat dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, di antaranya kanker.
Para mahasiswa melakukan kajian lebih dalam untuk mengetahui apakah tanaman ini bisa digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati kanker dengan efek samping minimal, tidak seperti pada pengobatan kemoterapi yang menimbulkan sejumlah efek samping. Ide muncul setelah melihat pengobatan kanker dengan cara kemoterapi banyak menimbulkan penderita kanker putus ada.
Di tengah pengobatan drop out dan menghentikan terapi karena mengalami beberapa efek samping. Diharapkan dengan pengobatan herbal sarang semut mampu meminimalisir efek samping penderita kanker. Sarang semut diketahui mengandung flavanoid dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker.

Selain itu juga mengandung tokoferol dan alfa-tokoferol, zat dengan aktivitas anti oksidan tinggi mampu menghambat radikal bebas. Disebutkan Arius dari hasil uji sitotoksik diketahui adanya aktivitas terhadap sel kanker, setelah direaksikan dengan ekstraksarang semut. Ekstrak sarang semut terbukti mampu menghambat bahkan membunuh sel kanker.
Hal ini terjadi melalui mekanisme apoptosis yaitu mematikan sel kanker dengan cara terprogram tanpa menimbulkan rasa sakit pada penderita. ”Setelah melalui uji sitotoksis, dapat terlihat tanaman ini mampu menghambat dan bahkan mematikan sel kanker dengan mekanisme apoptosis, tidak memecahkan sel yang menimbulkan peradangan yang bisa membahayakan kesehatan pasien,” ujarnya.
Menurut Felicia Widyaputri, dengan dosis Inhibitory Consentration (IC) 50 sebesar 539,902 mikrogram/mililiter mampu menghambat hingga 50 persen pertumbuhan sel kanker. Saat dosis ekstrak sarang semut ditingkatkan dengan Effective Consentration (EC)50 sebesar 1599,998 mikrogram/mililiter dapat membunuh sel kanker hingga 50 persen.
”Ketika dosisnya meningkat maka proses apoptosisnya juga meningkat, dengan EC 50 sebesar 1599,998 mikrogram/mililiter dapat membunuh sel kanker sampai angka 50 persen,” kata mahasiswi angkatan 2008 ini. Penilitian yang dilakukan ke-5 mahasiswa baru dilakukan secara in vitro (skala laboratorium) belum diujikan pada hewan maupun manusia.
Dengan hasil penelitian yang menunjukkan hasil positif tersebut tidak menutup kemungkinan ke depan akan dicobakan ke hewan. Selanjutnya ke manusia namun perlu dilakukan serangkaian pengujian lebih dalam lagi,” ujarnya. (Asp)-e
Artikel ini di copy-paste dari Kedaulatan Rakyat Online
RISET ILMIAH TUMBUHAN SARANG SEMUT Oleh Trubus
Hasil diagnosis dokter Samuel menyebutkan, Mona Pangkey mengidap tumor akibat kelainan kelenjar. Kabar itu terasa menyakitkan untuk ibu satu anak itu. Resep dari dokter segera ia tukarkan di apotek lantaran hasrat untuk sembuh begitu besar. Sayang, impian sembuh bagai fatamorgana yang sulit direngkuh. Setahun mengkonsumsi obat-obatan yang disarankan dokter, penyakit maut itu masih bercokol. Itulah sebabnya, Mona melirik pengobatan herbal.
Namun, jalan penyembuhan itu juga tidak memberi banyak harapan. Sakitnya tidak kunjung membaik. Saya sangat khawatir dan gelisah oleh karena saya sudah berkeluarga dan memjugayai seorang anak kecil, katanya. Kegelisahannya memuncak tatkala tumor itu meranum, lalu pecah. Nanah dan darah mengalir deras dari luka itu. Ia merasakan nyeri yang sangat sehingga selama 3 pekan beristirahat. Meski demikian harapan untuk sembuh tidak pernah putus.
Ketika suaminya membawa serbuk sarang semut (Myumeccodia) dari teman sejawat, harapan itu meletup-letup. Maklum, di kemasan memang tertulis, sarang semut(Myumeccodia) antara lain mampu mengatasi tumor dan kanker. Hari itu, pada pertengahan 2005, mulailah Mona Pangkey meminum rebusan serbuk sarang semut(Myumeccodia). Yang disebut sarang semut (Myumeccodia) bukan sarang yang dibuat oleh semut dan menggelantung di pohon-pohon. Sarang semut nama sekelompok tumbuhan epifit yang menempel di pohon.