Minggu, 27 Mei 2012

Baju Muslim Anak


GROSIR BAJU MUSLIM ANAK
Toserba Muslim Al-Fatih menyediakan baju muslim , bahan bagus model update,


  • seri 0 harga 65rb/pc
  • seri 1-3 harga 65.000/pc
  • seri 4-6 harga 70.00/pc
  • seri 7-9 harga 75.000rb/pc
  • seri 10-12 harga 80.000/pc
info hub: 022-61367607 pin BB:28F85435

Senin, 07 Mei 2012

Mencegah Serangan Kanker Serviks


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deteksi dini dengan melakukan pap smear setiap dua tahun sekali akan mampu mencegah serangan kanker serviks yang tergolong ganas.
"Pertumbuhan sel-sel abnormal menjadi kanker terbilang cukup lama. Oleh karena itu penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai tindakan untuk mengatasinya," ungkap Dr. Indrawati Dardiri, Sp.OG dari RS Premier Jatinegara dalam Seminar Awam Kanker Serviks & Kesehatan Reproduksi Wanita di RS Premier Jatinegara, Jaktim, Sabtu (4/5/2012).
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Indonesia menjadi dengan kasus kanker serviks tertinggi di dunia.
"Setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks di Indonesia, dengan sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian," ungkapnya.
Penyebab kanker serviks yang paling utama disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe yang sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Dari keseluruhan tipe, virus HPV 16 dan 18 tercatat sebagai tipe virus HPV yang paling berbahaya. Hal lain yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah sel-sel abnormal pada leher rahim yang bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Ia menambahkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks, salah satunya penelitian dari Karolinska Institut di Swedia yang dipublikasikan di British Journal of Cancer tahun 2001, terbukti bahwa zat nicotin yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim yang merupakan awal berkembangnya kanker serviks.
Konsumsi Sayuran Hijau Tua dan Kuning
Bagi wanita yang tidak mengalami kanker serviks, langkah-langkah pencegahan adalah hal yang bijak untuk dilakukan.
Beberapa langkah pencegahan antara lain dengan tidak berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan, mencegah hubungan seksual pada usia dini, memelihara kesehatan tubuh, melakukan pap smear secara rutin, dan menghentikan kebiasaan merokok.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi sayuran berwarna hijau tua dan kuning yang banyak mengandung beta karoten, vitamin C dan E, serta vaksinasi HPV yang bertujuan mencegah dan pengobatan terhadap infeksi virus.
Tidak hanya masalah kanker, kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting bagi setiap wanita terutama yang telah memasuki usia kematangan seksual.
"Organ reproduksi wanita, mulai dari vagina hingga rahim, merupakan bagian yang rentan untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan," katanya.
Oleh karena itu, organ reproduksi wanita wajib dijaga dan dirawat dengan baik.
"Terganggunya kesehatan organ reproduksi wanita disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya pola makan yang kurang sehat, faktor kebersihan, dan juga faktor genetis yang dapat menjadi pemicu," paparnya.

Kamis, 03 Mei 2012

Cara Efektif Melarang Anak



Cara Efektif Melarang Anak Banyak orang tua yang mengeluh mengenai anaknya yang sulit diatur atau tidak mau menurut. Beberapa orang tua langsung bereaksi keras melarang anaknya bila melihat anak mulai melakukan hal-hal yang berbahaya atau tidak berkenan di hati orang tua. Pelarangan ini tidak keliru, karena tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya mengalami hal-hal yang membahayakan bagi dirinya. Tapi apakah pelarangan tadi efektif mencegah anak untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang itu ? Ternyata sebagian besar anak tidak mematuhi pelarangan yang diberikan oleh orang tuanya, walaupun mematuhinya biasanya hanya bersifat sementara. Bila orang tuanya tidak mengawasinya, anak akan kembali melakukannya. Hal seperti ini sebetulnya lebih berbahaya karena anak akan melakukannya secara diam-diam sehingga tidak lagi terpantau oleh orang tua.  Dan pada akhirnya berbohong merupakan cara efektif bagi anak untuk menghindari kemarahan orang tua, apabila ketahuan atau tertangkap basah melakukan kesalahan tersebut.


Alam bawah sadar manusia bersifat positif
Biasanya kata-kata pelarangan menggunakan kata “jangan”, “tidak boleh”, “bukan” atau ”dilarang”. Penggunaan kata yang bermakna negatif ini lazim digunakan karena sangat mudah diucapkan dan mempunyai makna melarang yang sesungguhnya. Banyak orang menganggap penggunaan kata bermakna negatif akan langsung mengenai sasaran dan akan dipahami dengan baik oleh objek pendengar dalam hal ini anak.
Contoh :
  • Jangan kamu coret dinding itu, nanti kotor !”
  • “Kamu tidak boleh makan sambil membaca buku”
  • “Teh itu bukan untukmu, tapi teh ayah, jadi jangan diminum”
Tapi apakah yang terjadi dengan anak setelah dilarang dengan menggunakan kalimat-kalimat ini ? Pada saat dilarang anak memang langsung menurut dan tidak melakukan apa yang kita larang tadi. Tapi bagaimana sejam, lima jam, atau besok harinya ? Semakin muda umur anak, ternyata semakin mudah lupa dia akan larangan tersebut. Anak yang berumur di bawah 3 tahun, malah akan memaknai larangan tersebut perintah ! Aneh, bukan ? Untuk Anak yang berumur 3 sampai dengan 6 tahun akan melakukan lagi perbuatan yang dilarang tersebut dari 3 sampai dengan 12 jam kemudian. Faktor kekuatan memori dan kematangan berpikir tiap anak yang berbeda-beda berpengaruh dalam hal jangka waktu ini.
Kenapa bisa terjadi hal demikian ? Jawabannya adalah karena alam bawah sadar kita bersifat positif dan hanya bisa menerima hal-hal yang bersifat positif. Alam bawah sadar adalah kesadaran jiwa terdalam yang apabila memberikan perintah, maka oleh tubuh ditafsirkan sebagai perintah yang harus diikuti dan tidak boleh ditolak.
Beginilah kira-kira gambaran proses yang terjadi ketika seorang anak mendengar kalimat larangan yang bermakna negatif dengan contoh kalimat :
“Jangan kamu coret dinding itu, nanti kotor !”
  1. Anak mendengar kalimat larangan melalui telinganya dan ditafsirkan oleh alam sadar secara negatif, maka untuk sementara anak akan mematuhi perintah tersebut.
  2. Dari alam sadar kalimat tersebut kemudian memasuki alam bawah sadar anak. Namun karena alam bawah sadar bersifat positif, kalimat tadi oleh bawah sadar ditafsirkan secara positif menjadi : “Kamu coret dinding itu, nanti kotor !”
Perhatikan ! Kalimat tersebut sekarang bermakna perintah untuk mencoret dinding agar kotor.  Ketika alam sadar anak sudah melupakan kalimat tersebut karena sudah berpindah ke alam bawah sadarnya, anak sekarang sudah siap menerima perintah dari alam bawah sadar berupa kalimat : “Kamu coret dinding itu, nanti kotor” atau dengan kata lain “Kamu coret dinding itu agar kotor”.
Nah, tunggulah beberapa waktu kemudian atau paling lama hari yang lain, tergantung kesempatan yang tersedia untuk anak melakukannya lagi, maka anak akan mencoret dinding itu lagi. Lalu orang tua pun berkomentar.”Kamu ini sudah dilarang masih saja mencoret-coret dinding. Dasar anak bandel !” Siapa yang salah ? Yang salah adalah ketidaktahuan kita akan sifat alam bawah sadar kita.
Mungkin kita bisa melihat di kehidupan kita sehari-hari sebagai orang dewasa. Pernahkah kita memperhatikan bahwa apabila ada tulisan “Dilarang Membuang Sampah di Sini”, ternyata disekitar tulisan tersebut banyak sampah berhamburan. Bukannya yang membuang sampah tidak membaca tulisan tersebut, tetapi sering kali yang terjadi adalah alam bawah sadarnya membimbing dia untuk membuang sampah ke tempat itu pada saat dia berada di rumah. Ketika sudah terlanjur berada di tempat yang terdapat tulisan tersebut, akhirnya mengabaikannya. Atau banyak juga yang mengabaikan larangan tersebut karena sudah tidak peduli dengan keberadaan tulisan tersebut.

Bagaimanakah kalimat yang efektif untuk melarang anak ?
Setelah kita mengetahui alam bawah sadar bersifat positif dan tidak mau tahu dengan kata atau kalimat yang bersifat negative, maka kalimat yang efektif untuk melarang anak adalah dengan tidak melarangnya. Bagaimana bisa ?
Yang dimaksud melarang dengan tidak melarang adalah penggunaan kalimat bermakna positif agar ditafsirkan oleh alam bawah sadar secara positif pula.
Contoh :
1.  Kalimat negatifnya       :    Jangan kamu coret dinding itu, nanti kotor !
Kalimat positifnya  :    Ibu akan senang bila kamu mencoret-coret di atas kertas ini saja, sedangkan dinding itu harus tetap bersih
2.  Kalimat negatifnya :    Kamu tidak boleh makan sambil membaca buku
     Kalimat positifnya       :    Sebaiknya kamu makan saja dulu, membaca bukunya kemudian setelah selesai makan.
Memang merangkai kalimat bermakna positif lebih sukar daripada yang bermakna negatif karena memerlukan pemikiran yang mendalam dan perlu sedikit konsentrasi.  Bisa dimulai dengan membuat konsep di atas kertas terlebih dulu berupa kalimat-kalimat larangan bermakna positif yang cocok dengan anak kita, baik dilihat dari segi usianya maupun tingkat pemahamannya yang sudah kita ketahui. Bila sudah mahir membikin kalimat secara spontan mungkin kita tidak perlu lagi menggunakan kertas konsep sebagai alat bantu. Latihlah terus membuat kalimat larangan bermakna positif. Mungkin Anda bisa melatihnya secara bersama-sama dengan pasangan Anda. Barangkali ide-idenya lebih banyak lagi, sehingga kalimat yang Anda buat menjadi lebih bervariasi.

Kelemahlembutan lebih efektif
Ada suatu hubungan langsung antara kalimat bermakna positif dengan kelemahlembutan dalam menuturkannya. Ternyata susunan kata-kata dalam kalimat bermakna positif, apabila diucapkan secara kasar dan cepat akan terasa panjang dan melelahkan, atau bahkan akan menjadi susah dan terbolak-balik alias ribet Tetapi bila diucapkan dengan lemah lebut terasa lebih ringan dan santai, bahkan telinga pun menjadi enak mendengarnya.
Kelemahlembutan ini sebenarnya dibutuhkan untuk lebih menumbuhkan rasa senang dan ikhlas pada anak untuk mematuhi perintah kita. Perasaan senang dan ikhlas tersebut pada akhirnya berdampak pada kesungguhan dan kontinuitas pelaksanaan perintah tersebut. Bantahan dan perlawanan dari anak biasanya disebabkan oleh ketersinggungan pada egonya disebabkan kalimat yang kasar dan merendahkan. Cobalah untuk memberikan penghargaa kepada anak sebagaimana kita ingin dihargai sebagai manusia dewasa. Bagaimanapun seorang anak menginginkan penghargaan akan keberadaannya dan juga atas apa-apa yang dilakukannya.
Nah, latihlah terus membikin kalimat bermakna positif dan juga melatih cara mengucapkannya dengan lemah lembut. Mungkin cara ini juga bisa Anda terapkan kepada orang dewasa, baik anak Anda yang sudah dewasa, atau bawahan di kantor Anda. Semoga berguna. Salam.

Sumber : Anwariansyah