Selasa, 13 Maret 2012

Mengusir Masuk Angin Ala Indonesia


Umumnya, untuk mengenyahkan masuk angin orang minta dikerok. Modalnya koin atau uang logam dan minyak angin atau balsem agar permukaan kulit tidak lecet ketika kerokan. Setelah kerokan badan terasa hangat dan tak lama sudah segar lagi. Metode ini memang paling Indonesia terlepas dari pernyataan-pernyataan yang bertentangan dengan hal ini baik dimata para medis maupun masyarakat maju lainnya yang sudah mengerti dan meninggalkan secara permanen ritual yang sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat kita untuk menyembuhkan sesuatu penyakit tertentu. 
Apa itu Kerokan?
Tentunya semua orang Indonesia sudah mengenal dan tahu akan hal ini, kalau tidak tahu tentu keIndonesiannya patut dipertanyakan…hehe,

“Kerokan adalah obat tradisional rakyat Indonesia, dimana koin atau sendok yang digosok di belakang. Tindakan ini menurut kepercayaan yang ada dapat membantu untuk melepaskan “angin” dari tubuh dengan meningkatkan aliran darah dekat permukaan kulit. Praktek ini juga dapat menyebabkan adanya tanda atau bekas pada bagian yang digosok.”
Kepercayaan lain juga mengatakan bahwa uang logam yang berfungsi sebagai upaya untuk menarik roh jahat yang membuat Anda merasa sakit keluar dari tubuh Anda (karena roh jahat juga tertarik dengan uang bukan hanya koruptor saja). Semakin merah atau lebih gelap tanda maka semakin banyak angin yang masuk. Dengan Prosedur mulai dari leher, lengan, dada ke perut, belakang dan ke bawah kaki.
Menurut Saptawati Bardosono, dokter dari fakultas kedokteran UI, menyebutkan secara medis kerokan adalah salah satu metode untuk memperlebar pembuluh darah tepi yang menutup (vasokontiksi) menjadi semakin melebar (vasaditilasi), hal ini tidak berbahaya asalkan tidak menjadi kebutuhan primer, jika terus menerus kerokan akibatnya banyak pembuluh darah kecil dan halus yang akan pecah.
Dalam taraf normal kerokan akan membuat penderita masuk angin merasa nyaman karena telah melepas hormon beta endofin, secara ilmiah praktek sederhana ini terbukti mampu mengobati gejala masuk angin atau sindroma dingin yang memiliki gejala nyeri otot (mialga). Prinsip kerokan sebenarnya tidak beda dengan akupuntur yang menancapkan jarum dalam tubuh, maksudnya prinsip kerokan adalah meningkatkan temperatur dan energi pada tubuh yang dikerok, peningkatan energi ini dilakukan melalui perangsangan kulit tubuh bagian luar.


Dengan cara tersebut saraf penerima rangsang di otak akan menyampaikan rangsangan yang menimbulkan efek memperbaiki organ pada titik-titik meridian tubuh, nah pada gilirannya arus darah di tubuh yang lancar akan meyebabkan pertahanan tubuh juga meningkat.


Dr. Handrawan Nadesul menjelaskan fungsi kerokan lebih untuk mengembangkan pembuluh darah di kulit yang semula menguncup akibat terpapar dingin atau kurang gerak. Setelah kerokan, pembuluh darah akan terbuka dan aliran darah kembali mengalir deras. Penambahan arus aliran darah ke permukaan kulit ini meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap serangan virus dan penyakit.
Namun tak semua orang suka kerokan. Entah karena merasa sakit, geli, atau kulit terasa lengket karena minyak angin. Bagi mereka ini, bisa saja mengonsumsi jamu tolak angin. Bahkan kini jamu tolak angin sudah dibuat praktis dengan dibentuk menjadi pil atau tablet. Tinggal minum sesuai aturan pakai, badan pun berangsur-angsur hangat dan bisa mencegah masuk angin.
Cara lain mengusir masuk angin adalah dengan pijat. Dengan dipijat, otot menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi tersedia untuk jaringan otot. Toksin yang menyebabkan pegal pun dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan.
Dengan kerokan, pembuluh halus (kapiler) di permukaan kulit bahkan pecah dan terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok. Para pemijat sering mengatakan tanda merah itu bukti bahwa Anda masuk angin. Padahal, orang sehat bila dikerok pun akan meninggalkan jejak merah yang sama. Tetapi tidak pernah ada orang sehat yang dikerok, 'kan?
Kalau sudah minum jamu, dikerok, atau dipijat, perhatikan juga asupan makanan dan minuman. Ini penting untuk mendorong kesembuhan saat menderita masuk angin. Ada baiknya banyak minum jus jeruk dan tomat, plus mengonsumsi makanan dan minuman hangat, seperti wedang jahe, sup kaldu ayam, dan yang terpenting cukup istirahat.
*Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar