Selasa, 27 Maret 2012

Tips Mengatasi Syndrom Pra Menstruasi (PMS)


detail beritaDISMENOREA adalah istilah medis untuk haid yang terasa nyeri. Sekitar 75 persen wanita mengalami dismenorea pada suatu saat sepanjang usia reproduktifnya.

 
Dismenorea dikategorikan oleh dokter menjadi dua jenis, yaitu dismenoria primer dan sekunder. Demikian informasi Dr Miriam Stoppard dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga".
 
Dismenorea primer cenderung mulai dua atau tiga tahun setelah menstruasi dimulai dan ovulasi telah berlangsung. Penyebab kelainan ini tidak ditemukan dan gangguan sering kali hilang pada usia sekira 24 tahun dan jarang dijumpai setelah kelahiran anak. Namun, ini dapat berlanjut setelah kelahiran anak dan pertengahan usia 30-an.
 
Dismenorea sekunder lebih sering dijumpai pada usia dewasa dan menimbulkan kram perut satu atau dua pekan sebelum mulai haid. Ini biasanya merupakan gejala suatu kelainan dasar seperti endometriosis atau perlekatan.
 
Jenis dismenorea mana pun dapat disertai atau tidak disertai oleh sindrom pramenstruasi, rasa begah, mudah marah, depresi, dan perubahan lain yang sering kali timbul beberapa hari sebelum menstruasi.
 
Kedua jenis dismenorea memiliki gejala yang sama seperti:
- Kram perut berat pada awal menstruasi dan berlangsung tiga hari
- Diare
- Sering buang air kecil
- Berkeringat
- Rasa nyeri panggul yang menjalar ke bagian atas paha dan punggung
- Perut kembung
- Nyeri punggung
- Mual dan muntah
 
Menurut penelitian, wanita yang menderita dismenorea primer menghasilkan hormon prostaglandin dalam jumlah berlebihan saat menstruasi atau mereka sangat sensitif terhadap hormon ini. Prostaglandin adalah salah satu hormon yang dilepas selama melahirkan dan sebagian berperan dalam kontraksi rahim.
 
Dismenorea pun dapat dipandang sebagai persalinan kecil dengan adanya prostaglandin yang menimbulkan kejang otot rahim menyerupai nyeri kram saat melahirkan. Nyeri juga dapat timbul akibat sejumlah kecil darah haid mengalir kembali ke tuba fallopi yang menimbulkan iritasi.



Tips Mengatasi PMS

Menstruasi merupakan peristiwa pendarahan dari rahim disertai pelepasan selaput lendir rahim yang terjadi secara periodik dan bulanan.

Gangguan yang biasa dialami wanita selama siklus menstruasi diantaranya Kram perut/ Nyeri (Dismenorrea) dan PMS (Premenstrual Syndrome).


Kram Perut/Nyeri Haid (Dismenorrea)

Kram perut ini biasa terjadi sehari menjelang mentstruasi dan merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami wanita. Gejala ini banyak menyerang remaja dan akan hilang begitu haid datang dan biasanya akan hilang setelah seorang wanita melahirkan.

Kram perut atau nyeri disekitar perut pra-menstruasi juga bisa berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti mioma, endometriosis, penyakit radang panggul, biasa terjadi pada wanita dewasa yang sebelumnya tidak mengalami kram atau nyeri menstruasi. Untuk gangguan yang ini harus berkonsultasi ke spesialis kandungan dan dicari penyebab pastinya.

Beberapa tips untuk mengatasi kram/nyeri perut saat menstruasi :

* Tempelkan kompres panas/hangat atau botol berisi air panas pada perut.
* Pijat Lembut daerah perut secara perlahan
* Tidur terlentang dan ganjal lutut dengan bantal
* Lakukan olah raga ringan : senam, jalan kaki, bersepeda yang dilakukan sebelum dan selama menstruasi yang berfungsi untuk melancarkan aliran darah pada otot sekitar rahim, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.

Berikut terapi herbal untuk mengatasi nyeri haid:

Terapi 1
Bahan :

* 30 gram temu lawak
* 25 gram kencur
* 15 gram jahe
* 25 gram temu hitam
* asam jawa dan gula aren secukupnya.

Cara Olah dan pemakaian :
Bahan-bahan dicuci bersih dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, diminum airnya untuk 2 kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Terapi 2
Bahan :

* 3 kuntum bunga mawar merah
* 15 gram daun dewa
* 25 gram kunyit

Cara olah dan pemakaian :
Semua bahan dicuci bersih dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
Note : pilih salah satu resep, dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.

PMS atau Premenstrual Syndrome atau Syndrom pramenstruasi

Merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita, yang muncul antara 1 hingga 14 hari sebelum masa menstruasi. Gangguannya bisa berupa pusing, perasaan hipersensitive yang semuanya disebabkan oleh perubahan hormon, karena pada saat masa siklus menstruasi terjadi ketidak seimbangan antara hormon ekstrogen dan progesteron.
PMS sering terjadi pada wanita dalam rentang usia kehamilan, yaitu antara 25 – 45 tahun. Persentase penderita PMS lebih tinggi pada wanita yang pernah melahirkan dan menggunakan pil KB. Kejelasan mengenai penyebab PMS belum diketahui secara pasti, namun ada hubungan dengan perubahan hormonal. Terjadi peningkatan hormon estrogen secara mendadak menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen-progesteron dalam tubuh.
Tingkat keparahan dan keragaman gejala PMS bisa berbeda-beda pada setiap wanita yang menderitanya, dari gejala yang ringan hingga yang mengganggu dan parah.

Keragaman gejala PMS dapat meliputi kombinasi berikut ini :

* Gejala Psikologis : meliputi perubahan tingkah laku/personalitas seperti perasaan sensitif, mudah tersinggung atau marah, cemas, kegelisahan, gampang menangis, suasana hati tidak nyaman, kelelahan, defresi, iritabilitas, kurang percaya diri, gugup, bingung, sulit konsentrasi, gangguan tidur, perubahan napsu seksual.
* Gejala Fisik : payudara terasa sakit dan membengkak, perut kembung, kram perut dan mual, sakit punggung, nyeri sendi, pegal dan leher tegang, sakit kepala, timbul jerawat, detak jantung tidak teratur dan berdebar-debar, sesak napas, diare atau sembelit, keranjingan makanan biasanya terhadap makanan asin/gurih dan manis.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi sindrom pra-menstruasi (PMS):

* Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda atau berenang. Lakukan secara teratur 3 kali seminggu selama 20-30 menit setiap kali latihan. Hal ini berguna untuk melemaskan otot dan sendi serta mengurangi penimbunan cairan.
* Diet rendah lemak, garam dan gula tetapi tinggi protein dan serat untuk membantu mengurangi kelebihan estrogen dan mengurangi pembengkakan payudara.
* Konsumsi makanan yang kaya senyawa anti-PMS, seperti Serat kasar (buah, sayur, kacang-kacangan, padi-padian); Vitamin B6 (ikan segar, tuna, hati, kacang-kacangan, beras merah, alpukat, pisang); Seng (hati, kerang, ikan salmon, ayam, lobster); Kalsium (kedelai, tempe, tahu, havermuts, teri, ikan sarden kalengan), Magnesium (lalap mentah sayuran hijau, apel, kacang mede, kedelai, tempe, makanan laut).
* Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan nikotin selama 2 minggu sebelum masa menstruasi.
* Minum hingga 8 gelas cairan setiap hari
* Tidur dengan baik pada malam hari. Jika PMS mengganggu tidur malam cobalah tidur siang
* Lakukan teknik rileksasi seperti menarik nafas dalam-dalam, yoga, meditasi atau berendam dalam air hangat.

Terapi alamiah untuk mengatasi PMS:
* 200 gram Ketimun + 150 gram daun sawi hijau, dicuci bersih lalu dijus, kemudian diminum. (untuk mengurangi ketegangan payudara dan nyeri yang berkaitan dengan PMS)
* 6 butir angco (kurma china) + 10 butir biji teratai + 10 gram jahe + 20 gram kencur, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum hangat-hangat, angco dan biji teratainya dimakan. (untuk menambah tenaga, menghilangkan lelah, mengatasi perut kembung, mual serta pegal/nyeri otot). Note : Angco dan biji teratai bisa beli di toko obat Tionghoa atau supermarket.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar